Thursday, June 4, 2020

LIGA 1 2020 KEMUNGKINAN DIGELAR SEPTEMBER, AREMA FC ANGGAP WAKTU PERSIAPAN IDEAL

.
LIGA 1 2020 KEMUNGKINAN DIGELAR SEPTEMBER, AREMA FC ANGGAP WAKTU PERSIAPAN IDEAL
.
Kelanjutan Liga 1 2020 menemukan titik terang. PSSI sudah memberikan rekomendasi kompetisi tersebut akan bergulir pada September mendatang. Bagi Arema FC, bergulirnya kembali kompetisi dianggap sudah sesuai prediksi.
.
Rencana bergulirnya kembali kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu merupakan hasil dari diskusi PSSI, PT Liga Indonesia Baru, dan klub peserta yang mengeluarkan aspirasinya melalui rapat virtual. Dari hasil pertemuan hingga sejauh ini, termasuk yang terkini pada Selasa (2/6/2020), September menjadi momentum rencana kembali bergulirnya kompetisi Liga 1 2020.
.
Hal tersebut dianggap sudah sesuai prediksi Arema FC. Namun, awalnya manajemen Arema mengusulkan kompetisi baru yang dimulai saat itu, bukan lanjutan Liga 1 2020.
.
"Kalau September memang ideal jika melihat waktu persiapan klub," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
.
Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto, juga mengakui rencana itu ideal. Charis menilai klub punya waktu untuk melakukan persiapan.
.
“Idealnya 1,5 bulan persiapan dalam kondisi seperti ini sudah ideal. Sebenarnya kami sudah mendengar beberapa kabar, terrmasuk dari manajemen klub terkait lanjutan kompetisi. Kini tinggal menyusun program ke depannya,” kata Charis.
.
Arema FC belum menentukan kapan kembali aktif menggelar latihan bersama. Tapi, sekarang tim pelatih mulai intensif berkomunikasi sekaligus memantau perkembangan di Malang. Apalagi Malang Raya sudah mencabut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 30 Mei.
.
#Segera Berlatih Bersama
.
Sebelumnya, Arema FC berencana menggulirkan kembali latihan bersama setelah Hari Raya Idul Fitri. Artinya, dalam waktu dekat sudah ada keputusan kapan latihan bersama tersebut bergulir.
.
“Kami menunggu kabar dari Malang kapan bisa latihan bersama,” imbuhnya.
.
Pandemi virus corona membuat beberapa daerah di Indonesia menerapkan PSBB. Tujuannya memutus rantai penyebaran virus corona atau COVID-19.
.
Meski Malang Raya sudah tidak menerapkan PSBB, tapi penyebaran virusnya bukan berarti sudah terhenti. Kelaziman Baru yang kini diberlakukan. Artinya, warga Malang Raya diharapkan melanjutkan gaya hidup sehatnya. (Bolacom)
_
SALAM SATU JIWA
AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

PERJALANAN KARIER JAYUS HARIONO, SEMPAT TAK DIRESTUI MAIN BOLA HINGGA MENEMBUS AREMA

.
PERJALANAN KARIER JAYUS HARIONO, SEMPAT TAK DIRESTUI MAIN BOLA HINGGA MENEMBUS AREMA
.
Perjalanan karier gelandang Arema FC, Jayus Hariono, bisa dibilang baru dimulai. Baru dua tahun sejak 2018 dia dikontrak tim berjuluk Singo Edan pada usia 21 tahun.
.
Jayus bisa dilang cukup cepat menembus Liga 1. Namun di balik kiprahnya di lapangan hijau, ternyata dia pernah tidak direstui orang tuanya di awal bermain bola.
.
“Dulu orang tua sempat melarang waktu saya masih kecil. Takut saya kenapa-kenapa. Seperti jatuh, cedera atau yang lainnya. Sepatu sempat disembunyikan. Lalu dilarang ikut turnamen. Saya sempat nangis waktu itu,” kenang pemain yang mengawali kariernya di Persekam Metro FC itu, Rabu (3/6/2020). 
.
Dari sisi karakter bermain, Jayus berisiko dapat cedera lebih besar. Dia jadi gelandang bertahan dan senang berduel dengan lawan.
.
Pelatihnya saat di sekolah sepak bola (SSB) yang perlahan bisa meyakinkan orang tua Jayus. Sang pelatih sempat datang ke rumahnya untuk memberikan penjelasan.
.
“Pelatih waktu itu sampai datang ke rumah. Memberikan pengertian sekaligus meyakinkan orang tua. Terutama ibu yang sempat khawatir. Sekarang Alhamdulillah selalu memberikan dukungan penuh,” jelas pemain Arema FC itu.
.
#Tidak Trauma Cedera
.
Sejak dapat dukungan dari orang tua, Jayus lebih tenang bermain. Dia dikontrak klub profesional pertama, Persekam Metro FC pada 2016. Hanya butuh dua tahun bermain di kasta kedua, dia sudah berhasil menembus skuad Arema.
.
Tahun lalu dia juga sempat beberapa kali jadi pemain inti dan menerima panggilan Timnas Indonesia U-23 untuk pemusatan latihan.
.
Cara main Jayus memang murni sebagai gelandang jangkar yang senang berduel dengan lawan. Tak jarang pelanggaran keras dilakukan. Akhir tahun lalu dia sempat mengalami cedera lutut dan membuatnya absen hingga akhir musim.
.
Tapi dia tidak trauma. Menurutnya, cedera sudah dianggap risiko pesepak bola dan bisa menimpa siapa saja. “Karakter main saya dari dulu ya seperti ini. Mau gimana lagi,” sambungnya.
.
Saat ditanya pemain yang menginspirasinya untuk main spartan di lapangan, Jayus malu-malu memberi jawaban. Pemain idolanya adalah legenda Liverpool, Steven Gerrard. “Saya suka lihat Gerrard bermain. Suka juga lihat Liverpool,” lanjutnya. (Bolacom)
_
SALAM SATU JIWA
AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

3 KLUB JUARA DENGAN POIN TERBANYAK DI ERA INDONESIA SUPER LEAGUE HINGGA LIGA 1

.
3 KLUB JUARA DENGAN POIN TERBANYAK DI ERA INDONESIA SUPER LEAGUE HINGGA LIGA 1
.
Ketika Indonesia Super League mulai bergulir pada 2008, sepak bola Indonesia memasuki fase baru dengan sistem kompetisi liga yang mempertemukan semua tim. Sejak saat itu, ada tujuh tim berbeda yang berhasil menjadi juara hingga Liga 1 2019. Kali ini, Bola.com akan membahas tim-tim dengan jumlah raihan poin terbanyak ketika menjadi juara.
.
Sejak pertama kalinya bergulir pada 2008-2009, Indonesia Super League bertahan hingga 2014, di mana Persipura Jayapura menjadi juara edisi perdana dan Persib Bandung menjadi juara pada edisi terakhir, di mana setelah itu kompetisi sepak bola Indonesia sempat terhenti karena hukuman FIFA pada 2015.
.
Setelah itu, PSSI baru lepas dari sanksi pada 2016, di mana saat itu berbagai turnamen pengisi waktu digelar, termasuk Torabika Soccer Championship yang menjadi kompetisi pengganti dan dianggap bukan kompetisi resmi mengingat hukuman FIFA dicabut saat kompetisi sudah berjalan.
.
Berakhirnya hukuman dari FIFA pada 2016 membuat Timnas Indonesia berhak untuk tampil di Piala AFF 2016 dan berhasil menjadi runner-up untuk kelima kalinya dalam sejarah kejuaraan tersebut.
.
Setelah itu, era baru sepak bola Indonesia dimulai pada 2017, di mana Ketua Umum PSSI saat itu, Edy Rahmayadi, menyebut kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan label Liga 1 yang masih tetap bertahan hingga saat ini.
.
Namun, siapa saja tim-tim juara kasta tertinggi yang berhasil mengemas poin tertinggi dalam satu musimnya sejak Indonesia Super League dimulai hingga era Liga 1 saat ini? Berikut Bolacom merangkumnya.
.
1️⃣ Persipura Jayapura
.
Persipura Jayapura merupakan tim paling sukses di era Indonesia Super League. Tim berjulukan Mutiara Hitam itu berhasil meraih tiga gelar juara ISL, yaitu pada 2008-2009, 2010-2011, dan 2013. Bahkan jika Torabika Soccer Championship 2016 dihitung, Persipura tercatat empat kali menjadi juara sejak 2008 hingga saat ini.
.
Raihan terbaik Persipura terjadi saat menjuarai ISL 2013. Mutiara Hitam mampu mengemas 82 poin dari 34 laga saat itu. Jumlah poin tersebut diraih melalui 25 kemenangan dan tujuh hasil imbang, di mana Persipura hanya dua kali kalah pada musim tersebut.
.
Raihan poin tersebut hanya dua poin lebih baik ketimbang saat Persipura juara ISL edisi perdana pada 2008-2009. Ketika itu Persipura mengemas 80 poin, dengan jumlah kemenangan yang sama seperti pada musim 2013. Persipura hanya lebih sering kalah pada musim ini, yaitu empat kali kalah.
.
Sementara ketika menjadi juara ISL 2010-2011, Persipura hanya mampu meraih 60 poin. Jumlah tersebut bahkan lebih sedikit ketimbang saat Persipura menjuarai TSC 2016 dengan raihan 68 poin.
.
2️⃣ Sriwijaya FC
.
Tim yang kini sudah terdegradasi ke Liga 2, atau kasta kedua kompetisi sepak bola Indonesia, itu pernah menjadi juara liga pada Indonesia Super League 2011-2012. Saat itu kompetisi sepak bola Indonesia tengah terpecah karena adanya dualisme kompetisi dengan Liga Primer Indonesia.
.
ISL yang tetap mempertandingkan 18 tim dalam musim tersebut melahirkan Sriwijaya FC sebagai juara. Laskar Wong Kito berhasil menjadi yang terbaik dengan mengemas 79 poin.
.
Seperti halnya ketika Persipura menjuarai ISL 2008-2009 dan 2013, Sriwijaya FC juga mengemas 25 kemenangan. Namun, Sriwijaya FC hanya meraih empat hasil imbang, di mana artinya mereka lima kali mengalami kekalahan.
.
Saat itu, Sriwijaya FC mampu mengungguli Persipura Jayapura yang hanya menjadi runner-up pada musim tersebut. Sriwijaya FC bahkan mampu unggul 11 poin dari Persipura yang hanya mengemas 20 kemenangan dan delapan hasil imbang dari 34 laga.
.
3️⃣ Arema
.
Arema berhasil membuat torehan sejarah dengan menjuarai Indonesia Super League 2009-2010. Dengan skuat yang memiliki soliditas tinggi, Singo Edan mampu menjadi yang terbaik pada musim itu.
.
Dari 34 pertandingan, Arema berhasil meraih 23 kemenangan. Berkat empat hasil imbang untuk menambah poin, Arema menjadi juara dengan raihan 73 poin.
.
Lagi-lagi Persipura Jayapura yang harus gigit jari dalam musim ini. Tim berjulukan Mutiara Hitam itu juga harus puas menjadi runner-up saat itu. Mereka tertinggal enam poin dari Arema yang berhasil menjadi juara.
.
#Era Liga 1, Belum Ada yang Tembus 70 poin
.
Ketiga klub di atas berhasil menjadi juara dengan torehan poin terbanyak di era Indonesia Super League. Lalu bagaimana tim-tim yang menjadi juara di era Liga 1?
.
Setelah tiga musim kompetisi Liga 1 bergulir dan berakhir, tak ada satu pun tim juara yang berhasil meraih lebih dari 70 poin. Hal ini tentu menjadi beberapa tanda dalam era sepak bola Indonesia yang baru.
.
Secara positif, kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia bisa dibilang sangat ketat. hal itu yang membuat persaingan, terutama di papan atas begitu menarik, bahkan cenderung sulit hingga tim juara pun tak mendapatkan banyak poin.
.
Bhayangkara FC yang menjadi juara edisi perdana Liga 1 pada 2017 berhasil menjadi juara dengan sedikit kontroversi. Bhayangkara FC mendapatkan tiga poin tambahan setelah Mitra Kukar dianggap melakukan pelanggaran fatal dengan menampilkan pemain yang seharusnya tak boleh bermain.
.
Hukuman untuk Mitra Kukar memberikan tambahan tiga poin untuk Bhayangkara FC yang tengah bersaing ketat dengan Bali United di papan atas. Tanpa tiga poin yang menjadi hadiah dari Komdis PSSI, Bhayangkara FC hanya mengemas 68 poin secara kompetitif, seperti halnya Bali United yang menjadi runner-up dan tak bisa menerima status juara menjadi milik Bhayangkara FC.
.
Pada musim 2018, Liga 1 masih memperlihatkan persaingan ketat di papan atas. Persija Jakarta dan PSM Makassar bersaing begitu ketat hingga akhir musim.
.
Persija akhirnya keluar sebagai juara dengan mengemas 62 poin yang diraih lewat 18 kemenangan, 8 hasil imbang dan 8 kekalahan. Persija hanya unggul satu poin dari PSM yang menjadi runner-up.
.
Sementara pada musim ketiga, yaitu Liga 1 2019, giliran Bali United yang menjadi juara. Runner-up Liga 1 2017 yang merasa gelar juara mereka dicuri itu akhirnya benar-benar menjadi juara di bawah asuhan Stefano Cugurra Teco, pelatih asal Brasil yang membawa Persija juara pada musim sebelumnya.
.
Bali United menjadi juara setelah meraih 19 kemenangan, 7 hasil imbang, dan 8 kali lalah. Serdadu Tridatu menjadi yang terbaik dengan 64 poin, atau 10 poin meninggalkan Persebaya Surabaya yang menjadi runner-up setelah bersaing ketat dengan Persipura Jayapura, Bhayangkara FC, dan Madura United. (Bolacom)
_
SALAM SATU JIWA
AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

CHARIS YULIANTO, PANDANGAN MENGENAI KELANJUTAN KOMPETISI DAN AKTIVITAS SAAT LIGA BERHENTI

.
CHARIS YULIANTO, PANDANGAN MENGENAI KELANJUTAN KOMPETISI DAN AKTIVITAS SAAT LIGA BERHENTI
.
Sepak bola Indonesia terhenti karena pandemi virus corona dan sudah memasuki bulan ketiga. Kejenuhan tentu dirasakan para pelaku sepak bola Tanah Air. Namun, harapan kompetisi akan kembali bergulir tetap ada. Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto, cukup antusias untuk mengikuti perkembangannya.
.
PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia, PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi profesional di Indonesia, serta klub-klub peserta terus intensif membahas kelanjutan kompetisi, terutama Liga 1 2020 yang sudah menjalankan pertandingan selama tiga pekan pertama.
.
Charis Yulianto mengaku antusias mengikuti perkembangannya walau selama ini dia berada di Jakarta bersama keluarganya. Menurutnya, yang bisa dilakukan saat ini hanya kontak jarak jauh dengan pemain, tim pelatih, dan manajemen Arema. Charis juga aktif memeriksa perkembangan latihan pemain hingga membahas program selanjutnya.
.
Selain itu, mantan pemain sepak bola nasional Indonesia yang kini berusia 41 tahun ini juga membahas hal-al yang lekat denganya. Seperti nomor punggung 4 yang dulu akrab dipakainya semasa bermain.
.
#Mengenai Kelanjutan Liga 1 2020
.
1️⃣ Apa saja yang Anda lakukan saat kompetisi terhenti?
.
Aktivitasnya masih di rumah saja bersama keluarga. Mengontrol pemain lewat video latihan. Memang tidak terus menerus memantaunya, sekitar tiga kali dalam satu pekan.
.
Selain itu juga memberikan program latihan untuk pemain. Tidak banyak yang bisa dilakukan dalam kondisi begini.
.
Untuk mengontrol pemain, berkomunikasi juga dengan pelatih fisik. Pasti ada penurunan fisik sampai 50 persen dalam kondisi seperti ini. Tapi, saya minta mereka tetap latihan.
.
Semoga kondisi fisiknya setelah Lebaran bisa mencapai 60-70 persen. Intinya, jangan sampai mengulang latihan fisik dari awal.
.
2️⃣ Bagaimana pendapat pribadi Anda jika harus memilih kompetisi berlanjut atau berhenti?
.
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, saya berharap tetap berlanjut. Tapi, tentu dengan mengutamakan kesehatan juga.
.
Manajemen Arema juga berharap kompetisi ada lagi pada September nanti, meskipun dengan musim baru. Terpenting bagi saya tetap ada kelanjutan pada tahun ini.
.
Mungkin jika waktunya mepet, bisa dibuat format dua wilayah dengan sistem home tournament. Untuk memilih kota penyelenggara, semua terserah kepada PSSI dan PT LIB.
.
3️⃣ Jika dalam masa transisi virus corona, atau yang dikenal dengan istilah Kelaziman Baru, apa Anda yakin kompetisi bisa berjalan ideal?
.
Saya pikir masih bisa berjalan, tapi tentunya tetap mengutamakan keselamatan. Mungkin H-1 atau H-2 pertandingan ada tes untuk menjamin kondisi pemain, pelatih, dan ofisial tim.
.
Kalau kompetisinya home tournament, ada tim medis tersedia dalam satu tempat, jadi lebih efektif dan efisien. Namun, ada yang sulit, yaitu suporter.
.
Bagaimana bisa memeriksa kalau ada suporter sebanyak itu, tentu agak sulit. Intinya harus disiplin masing-masing. Contoh kecilnya, hidup sehat dengan cuci tangan, itu yang harus dibiasakan. Begitu juga dengan gaya hidup sehat lainnya.
.
4️⃣ Jika kompetisi berlanjut, butuh berapa lama untuk mempersiapkan tim?
.
Kalau bisa ada waktu sekitar 1,5 bulan, atau minimal 1 bulan. Kami akan bagi persiapan dalam 3 fase, general, spesifik, dan repetisi. Rumusnya tetap sama, hanya perlu disesuaikan dengan kondisi pemain.
.
#Mengenai Hal Pribadi
.
5️⃣ Dulu Anda punya Charis Yulianto Football Accademy (CFA), bagaimana kabarnya?
.
Sementara ini masih belum berlanjut karena tidak ada yang mengantikan peran saya selama fokus di Arema. Jadi, ketika pulang ke rumah saja baru ada coaching clinic dengan mantan anak buah di CFA. Masih banyak kok yang mengajak untuk coaching clinic ketika saya pulang.
.
6️⃣ Ketika masih aktif bermain, Anda setia dengan nomor 4. Apa alasannya ketika itu?
.
Awalnya ada orang China yang memberi tahu jika nomor 4 itu angka yang buruk. Sejak saya masih muda, kalau tidak salah ketika bermain di Arema juga, ada beberapa hotel yang tidak memakai angka 4 di lift agar terhindar dari kesialan.
.
Saya mencoba melawan kepercayaan itu. Jadi saya pakai nomor 4 dan alhamdulillah berhasil. Tapi, kalau bicara di Timnas Indonesia, saya juga pernah mengenakan nomor 6 karena menyesuaikan saja, hanya nomor itu yang ada. (Bolacom)
_
SALAM SATU JIWA
AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

DENDI SANTOSO DAN AHMAD ALFARIZI MASIH PUNYA MIMPI BERSAMA AREMA FC

.
DENDI SANTOSO DAN AHMAD ALFARIZI MASIH PUNYA MIMPI BERSAMA AREMA FC
.
Dendi Santoso dan Ahmad Alfarizi kini menjadi dua pemain paling senior dalam skuat Arema FC yang berasal dari akademi klub kebanggaan arek Malang itu. Keduanya sudah memasuki usia 30, di mana biasanya para pesepak bola di usia tersebut sudah mulai mempersiapkan diri untuk gantung sepatu dalam beberapa tahun ke depan.
.
Kedua pemain tersebut kini menjadi yang paling lama berada di Arema FC jika dibandingkan pemain lain yang ada di skuat Singo Edan saat ini. Namun, keduanya ternyata masih punya hasrat besar untuk meraih sebuah trofi juara lagi, di mana Dendi Santoso pernah merasakannya saat Singo Edan menjuarai Indonesia Super League 2009-2010.
.
Namun, ternyata satu trofi yang diidamkan bukanlah trofi juara kompetisi kasta tertinggi di Indonesia, melainkan trofi Piala Indonesia.
.
"Saya ingin menjuarai Piala Indonesia atau Copa Indonesia. Sampai sekarang belum pernah merasakannya. Dulu musim 2010 hanya jadi runner-up," kata Dendi Santoso yang belum bergabung bersama Singo Edan saat menjuarai Copa Indonesia pada 2005 dan 2006.
.
Sebenarnya Dendi Santoso berpeluang mendapatkan trofi tersebut pada musim lalu, di mana Piala Indonesia kembali digelar setelah cukup lama vakum. Namun, langkah Arema FC terhenti oleh Persib Bandung pada babak 16 besar. Mimpi itu pun harus tertunda.
.
Apalagi sekarang ada pandemi virus corona COVID-19, di mana seharusnya kompetisi tersebut harus kembali digelar. Namun, melihat situasi saat ini, di mana kompetisi Liga 1 pun masih belum bisa dipastikan, Piala Indonesia berpotensi baru akan digelar pada tahun depan.
.
#Alfarizi Ingin Juara Liga 1
.
Sementara Ahmad Alfarizi sebenarnya juga tidak pernah merasakan juara dalam turnamen itu. Tapi, justru bukan gelar itu yang paling ingin diraih. Alfarizi ingin membawa Arema FC kembali jadi juara di kompetisi yang sesungguhnya, yaitu Liga 1.
.
“Waktu Arema juara ISL 2010, saya masih jarang dapat kesempatan bermain. Mungkin hanya sekali main kalau tidak salah. Saat itu saya promosi ke tim senior Arema,” jelasnya.
.
Musim ini, Arema tidak mematok target juara. Tapi, Alfarizi berhasrat untuk bisa membawa Singo Edan jadi yang terbaik di Indonesia. Sayang, kompetisi belum tentu dilanjutkan lagi karena virus corona.
.
Arema mengawali tiga pertandingan Liga 1 musim ini dengan kurang sempurna. Mereka baru memetik tiga poin dari tiga laga.
.
Selain Copa Indonesia dan Juara Liga 1, Dendi dan Alfarizi sudah kenyang dengan beragam gelar turnamen. Seperti Piala Presiden, Bhayangkara Cup, Inter Island Cup dan sebagainya. Arema sempat dijuluki raja turnamen karena kerap jadi juara di luar kompetisi, terutama pada 2015 hingga 2016. (Bolacom)
_
SALAM SATU JIWA
AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

Wednesday, June 3, 2020

DEDIK SETIAWAN UNGKAP KIPER DAN BEK DI LIGA 1 YANG PALING SULIT DITAKLUKKAN

.
DEDIK SETIAWAN UNGKAP KIPER DAN BEK DI LIGA 1 YANG PALING SULIT DITAKLUKKAN
.
Striker Arema FC, Dedik Setiawan, tinggal menunggu waktu untuk kembali ke lapangan hijau. Penyerang berusia 25 tahun itu sejak pertengahan tahun lalu menepi dari lapangan setelah menjalani operasi lutut.
.
Saat ini, dia sudah pulih dan menunggu informasi kapan Arema kembali menggelar latihan. Hampir 3 bulan tim berjuluk Singo Edan itu tidak berlatih bersama karena pandemi virus corona.
.
Sambil menunggu agenda latihan bersama di Arema FC, Dedik Setiawan bercerita tentang beberapa hal yang selama ini jarang diungkap, seperti tim yang paling sulit dibongkar ketangguhan gawangnya. Ternyata, sejak bermain di kompetisi level tertinggi Indonesia pada 2016, Persija Jakarta jadi tembok pertahanan paling kukuh bagi Dedik.
.
“Kiper paling tangguh Andritany Ardhiyasa. Rasanya saya belum pernah cetak gol ke gawangnya. Sedangkan stoper paling sulit dihadapi Otavio Dutra,” kata Dedik.
.
Dua sosok yang disebut Dedik itu sekarang jadi kiper dan stoper inti Persija. Itu artinya, saat melawan Persija dia harus berusaha lebih keras menjalankan tugasnya mencetak gol untuk Arema.
.
Meski menganggap Andritany dan Dutra sebagai pemain yang sulit dihadapi, ada sisi positifnya bagi Dedik Setiawan. Dia makin terlecut untuk mencetak gol ke gawang Persija.
.
#Kesempatan Bermain
.
Tapi, sebelum bermain lain, Dedik harus bersaing untuk mendapat tempat terlebih dulu. Lini depan Arema kini dihuni dua striker asing, Jonathan Bauman dan Elias Alderete.

Selain itu ada striker lokal Kushedya Hari Yudo yang juga sedang on fire. Ditambah lagi pelatih Arema FC, Mario Gomez, belum mengetahui seperti apa kondisi Dedik saat ini.

“Bagi saya pasti ada kesempatan bermain datang. Yang penting maksimal dalam berlatih,” ujar mantan pemain Persekam Metro FC ini.

Saat ini, lini depan Arema belum padu, kantaran hanya Dedik yang jadi pemain lama. Yudo, Alderete dan Bauman baru gabung musim ini, sehingga butuh waktu beradaptasi. Begitu juga Dedik, yang harus cepat membaur dengan partnernya di lini depan. (Bolacom)
_
SALAM SATU JIWA
AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

ADA OPSI LAGA LIGA 1 TANPA PENONTON, DROGBA AREMA: PASTI ANEH

.
ADA OPSI LAGA LIGA 1 TANPA PENONTON, DROGBA AREMA: PASTI ANEH
.
Striker berjulukan Drogba di klub Liga 1 Arema FC, Dedik Setiawan menilai sebuah pertandingan sepak bola tanpa penonton akan terasa aneh, setelah akrab dengan ingat bingar suporter di sudut tribun stadion.
.
Kalimat itu tercetus ketika mendengar adanya opsi semua laga sepak bola di Indonesia bisa berlangsung tanpa penonton, seperti yang sudah dilakukan oleh kompetisi sejumlah negara di Eropa selama ada pandemi virus corona.
.
Hal itu tak lepas dari upaya nyata mencegah kembalinya pandemi virus corona. Laga tanpa penonton dianggap bisa menekan angka perkembangan virus dengan tidak adanya kerumunan orang di satu tempat, sekaligus menerapkan new normal dengan protokol kesehatannya.
.
"Pertandingan tanpa penonton itu, ya terasa aneh," ucap striker kelahiran Dampit, Kabupaten Malang berusia 25 tahun itu kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT pada Sabtu (30/05/20) lalu.
.
"Karena kan di (Stadion Kanjuruhan) biasa ramai, full suporter, terus jadi sepi. Aneh saja," sambung Dedik.
.
Dia lalu teringat pada masa sulit bersama Arema FC, pada penghujung kompetisi Liga 1 musim 2018 lalu.
.
"Rasanya beda sekali. Walau pun sebagai pemain profesional, ya harus fight bertanding apa pun kondisinya," tandas dia.
.
Waktu itu, Dedik membawa Arema FC menyapu bersih 5 laga home Liga 1 tanpa penonton, akibat sanksi Komdis PSSI. Dimulai mengalahkan Bali United (3-1), PSMS Medan (5-0), Perseru Serui (4-1), Barito Putera (3-1) dan Sriwijaya FC (2-1). (IndoSport)
_
SALAM SATU JIWA
AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

BEK AREMA FC ASAL KOTA PADANG GIAT LATIHAN, GITRA : KALAU MENDADAK LIGA 1 KEMBALI BERLANJUT

.
BEK AREMA FC ASAL KOTA PADANG GIAT LATIHAN, GITRA : KALAU MENDADAK LIGA 1 KEMBALI BERLANJUT
.
Stoper atau pemain belakang tim Arema FC bernama; Gitra Yudha Furton jaga kebugaran disaat Liga 1 2020 tidak berjalan.
.
Hal itu dikatakan oleh Gitra Yudha Furton saat dihubungi TribunPadang.com pada Selasa 2 Juni 2020.
.
Gitra Yudha Furton nya sering dipanggil dengan sebutan Gitra Ajo yang saat inu berumur 26 tahun.
.
Pria kelahiran Kota Padang pada tanggal 7 April 1993 ini memiliki postur tubuh dengan tinggi 175 cm dan berat sekitar 69 kg.
.
Ia mengatakan bahwa dirinya telah pukang ke Padang karena tidak ada jadwal pertandingan akibat wabah Covid-19.
.
"Saya kembali ke Kota Padang pada akhir Maret yang lalu karena tidak ada pertandingan yang akan dijalani," kata Gitra, Selasa (2/6/2020).
.
Dijelaskannya, bahwa setelah berada di rumah dan berkumpul dengan keluarga. Ia melakukan aktivitas biasa seperti memberi makan ikan di rumah.
.
"Selain itu saya masih tetap latihan walau di rumah, ya untuk menjaga kebugaran badan saja," katanya.
.
Namun, selain di rumah ia juga latihan melakukan latihan di luar rumah.
.
"Kalau di luar rumah latihan, saya pergi ke pantai Pasir Jambak Kota Padang, atau main sepeda," katanya.
.
Ia mengatakan walaupun di rumah dan tidak ada pertandingan. Namun, harus tetap menjaga kebugaran.
.
"Selain untuk persiapan kalau-kalau mendadak Liga lanjut, atau untuk meningkatkan imun agar bisa melawan virus corona," sebutnya.
.
Ia berharap supaya Liga berjalan kembali, dan wabah virus corona segera hilang.
.
"Saya berharap kehidupan kembali normal seperti sebelumnya, dan masyarakat diizinkan kembali beribadah ke masjid lagi," sebutnya.
.
Ia menceritakan perjalanan karirnya dalam dunia sepak bola dimulai pada tahun 2012 - 2015 berada di tim Semen Padang FC. Pada tahun 2014 dirinya bersama Semen Padang FC U 21 meraih juara ISL U21.
.
Selanjutnya, pada Tahun 2016 di PS TNI, 2017 di Persik Kediri, 2018 di Persibat Batang, 2018 di Martapura FC, dan 2020 di Arema FC.(TribunPadang)
_
SALAM SATU JIWA
AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

AREMA FC TAK PERMASALAHKAN KOMPETISI MUSIM 2020 TANPA DEGRADASI

.
AREMA FC TAK PERMASALAHKAN KOMPETISI MUSIM 2020 TANPA DEGRADASI
.
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, membeber sikap timnya terkait adanya wacana kompetisi musim 2020 tidak menerapkan mekanisme degradasi. Ia menyebut tim berlogo singa mengepal tersebut tak mempermasalahkan jika mekanisme degradasi dihapus pada musim ini.
.
"Mulanya, kami sempat bertanya-tanya dengan adanya wacana kompetisi tanpa degradasi," ungkap Ruddy, pada Bola.net.

"Namun, setelah menelaah maksud dari tiadanya degradasi pada musim ini, kami tak menganggapnya sebagai sebuah masalah," sambungnya.

Menurut Ruddy, ada sejumlah alasan "Mulanya, kami sempat bertanya-tanya dengan adanya wacana kompetisi tanpa degradasi," ungkap Ruddy, pada Bola.net.

"Namun, setelah menelaah maksud dari tiadanya degradasi pada musim ini, kami tak menganggapnya sebagai sebuah masalah," sambungnya.

Menurut Ruddy, ada sejumlah alasan di balik munculnya wacana kompetisi tanpa degradasi ini. Salah satunya, sambung manajer berusia 48 tahun tersebut, adalah untuk menghilangkan kerisauan klub harus bertanding di tengah pandemi seperti ini.

"Tanpa degradasi, klub bisa lebih plong dalam mengikuti kompetisi," ucap Ruddy.

"Kita harus sama-sama maklum dengan hal ini. Maklum saja, kondisi belum lagi pulih, sedangkan kompetisi harus segera berjalan lagi," imbuhnya.

Sebelumnya, muncul wacana bahwa mekanisme akan dihapuskan jika kompetisi musim 2020 digulirkan kembali. Wacana ini muncul dalam rapat virtual antara klub dan PSSI yang dihelat Selasa (02/06).

Dalam wacana tersebut, selain tak ada degradasi, disepakati bahwa akan ada dua klub Liga 2 yang promosi ke Liga 1. Jadi, pada musim 2021, kompetisi akan diikuti 20 tim.
.
Wacana penghapusan mekanisme degradasi ini bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, sejumlah klub Liga Jepang juga sepakat kompetisi musim ini tanpa degradasi.
.
#Yakin Tetap Kompetitif
.
Lebih lanjut, Ruddy menampik keraguan kompetisi akan tetap kompetitif jika mekanisme degradasi dihapuskan. Ia optimistis, kendati tanpa degradasi, kompetisi tak akan kehilangan rohnya.
.
"Saya rasa tetap akan kompetitif. Klub-klub tentu ingin menunjukkan kemampuan terbaik mereka pada kompetisi," kata Ruddy.
.
"Jadi, menurut saya, nggak ada masalah kalau nggak ada degradasi. Semua pasti tetap akan kompetitif," ia menandaskan. (Bolanet)
_
SALAM SATU JIWA
AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

DANA KOMERSIAL DISEBUT BAKAL NAIK, INI TANGGAPAN AREMA FC

.
DANA KOMERSIAL DISEBUT BAKAL NAIK, INI TANGGAPAN AREMA FC
.
Manajemen Arema FC menyambut positif wacana tambahan dana komersial yang diberikan jika kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 digulirkan lagi. Klub berlogo singa mengepal ini menilai kenaikan dana komersial tersebut bisa sedikit meringankan beban klub di tengah pandemi Corona ini.
.
"Kami sangat bersyukur jika nantinya dana komersial ini mengalami peningkatan," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, pada Bolanet.
.
"Ini menjadi stimulus yang sangat berharga bagi kami untuk bisa bangkit dan berkompetisi lagi," sambungnya.
.
Sebelumnya, muncul wacana bahwa 18 klub Liga 1 mendapat dana komersial sebesar Rp 800 juta per bulan. Wacana ini menguat pada rapat virtual yang dihelat PSSI dan klub-klub peserta Liga 1, Selasa (02/06).
.
Jumlah Rp 800 juta ini berarti ada kenaikan jumlah dana komersial yang diterima klub. Sebelumnya, tiap bulan, klub-klub peserta Liga 1 musim 2020 menerima Rp 520 juta. Ini belum dipotong pajak.
.
Sementara itu, Ruddy menyebut bahwa secara nominal dana komersial ini sangat membantu klub untuk membayar gaji pemain. Itu pun, menurut Ruddy, manajemen masih harus menambah lagi.
.
"Namun, jika memang benar Rp 800 juta, kami hanya perlu menambah sedikit. Bisa dipenuhi dengan dana dari sponsor," tuturnya.
.
Renegosiasi Kontrak
Sementara itu, selain kenaikan dana komersial, Ruddy menyebut perlunya ada renegosiasi kontrak dengan pelatih dan pemain. Hal ini, sambung manajer berusia 48 tahun tersebut, penting untuk mengurangi pengeluaran tim.
.
"Ini sama sekali bukan upaya untuk meraih keuntungan dari situasi ini. Yang kami lakukan adalah semata upaya memperkecil kerugian," tegas Ruddy.
.
"Kami harap semua pihak bisa paham dan memiliki tekad yang sama untuk menyelamatkan industri sepak bola Indonesia," ia menandaskan. (Bolanet)
_
SALAM SATU JIWA
AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

AREMA DUKUNG RENCANA KOMPETISI DIGULIRKAN LAGI MULAI SEPTEMBER

.
AREMA DUKUNG RENCANA KOMPETISI DIGULIRKAN LAGI MULAI SEPTEMBER
.
Manajemen Arema FC membeber pendapat mereka soal wacana kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 digulirkan lagi mulai September mendatang. Klub berlogo singa mengepal ini mengaku sangat mendukung jika kompetisi dihelat lagi pada waktu itu.
.
"Menurut kami, itu sangat bagus. September bisa dibilang pas," ucap General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, pada Bolanet.
.
"Kalau dimulai pada September, kompetisi bisa berakhir April. Masih ada waktu bersiap sekitar sebulan untuk menggelar Piala Dunia U-20, yang jadwalnya Mei-Juni mendatang," sambungnya.
.
Secara teknis pun, Ruddy menyebut bahwa digelarnya kompetisi pada September mendatang cukup ideal. Manajer berusia 48 tahun ini menyebut ada waktu cukup untuk menyiapkan tim.
.
"Dalam diskusi tadi, Coach Indra Sjafri menyebut bahwa untuk kembali berkompetisi diperlukan waktu sekitar empat pekan. Saya sepakat dengan pendapat beliau. Saya sudah berdiskusi juga dengan tim pelatih Arema. Mereka pun memerlukan waktu yang sama untuk menyiapkan tim," ungkap Ruddy.
.
"Kami optimistis cukup empat pekan untuk bersiap. Pasalnya, sekarang kan tinggal mengembalikan kondisi, bukan membentuk tim. Kalau membentuk tim ya sekitar dua bulan," imbuhnya.
.
Sebelumnya, dalam rapat virtual antara PSSI dan klub-klub peserta kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020, Selasa (02/06), muncul wacana kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 bakal kembali digulirkan. Kabarnya, kompetisi ini akan dihelat lagi mulai September mendatang.
.
#Tunggu Keputusan PSSI Soal Gaji
.
Lebih lanjut, kendati mendukung jika kompetisi digulirkan lagi mulai September, Ruddy menyebut ada pekerjaan rumah yang masih harus dituntaskan PSSI. Pekerjaan rumah tersebut, sambung pria asal Madiun ini, adalah memberi dasar hukum soal penggajian.
.
"Surat keputusan PSSI sebelumnya kan mengatur penggajian sampai Bulan Juni. Nah, sementara kalau kompetisi digelar lagi mulai September ada dua bulan yang menjadi pertanyaan, yaitu Juli dan Agustus," papar Ruddy.
.
"Karenanya, kami berharap PSSI segera memberi keputusan soal ini," ia menandaskan. (Bolanet)
_
SALAM SATU JIWA
AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

AREMA FC DUKUNG REGULASI PEMAIN U-20 DEMI TIMNAS INDONESIA DI PIALA DUNIA 2021

. AREMA FC DUKUNG REGULASI PEMAIN U-20 DEMI TIMNAS INDONESIA DI PIALA DUNIA 2021 . Sampai sekarang PSSI belum memutuskan regulas...