Aremania Militan

Thursday, June 11, 2020

LEWAT RENEGOSIASI, AREMA FC BISA HEMAT ANGGARAN SAMPAI RP10,5 MILIAR

Arema FC diyakini bisa menghemat anggaran keuangan mencapai Rp10,5 miliar, melalui skema renegosiasi kontrak terhadap pelatih maupun pemainnya pada kelanjutan Liga 1 musim 2020 nanti.

Ruddy Widodo mengakui, bahwa komposisi skuat asuhan Mario Gomez menjadi pos penyedot anggaran terbesar bagi tim. Maka dari itu, wacana renegosiasi kontrak pada kelanjutan kompetisi menjadi solusi tepat bagi klub.

"Anggaran untuk kontrak, gaji dan bonus pemain maupun pelatih, memang yang paling besar. Sedangkan untuk operasional tim, sekitar 10 persen dari budget," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

Setidaknya, tim Singo Edan bisa berhemat sekitar Rp10,5 miliar jika renegosiasi kontrak ditetapkan hingga 50 persen. Perhitungan itu berdasarkan total anggaran pada pos kontrak anggota tim yang mencapai Rp28 miliar.

"Keputusannya memang belum. Tapi kami sudah mendapat bocoran secara informal, berapa presentase renegosiasi nanti," ungkap Ruddy.

Yang jelas, renegosiasi kontrak memang sangat urgent. Karena situasinya memang berat, karena klub tidak ada pemasukan tanpa pertandingan," sambung dia.

Arema FC sendiri sudah mengalokasikan anggaran dengan total Rp35 miliar untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2020. Jumlah itu berkurang Rp7 miliar, sebagai pembayaran uang muka sebesar 25 persen dari nominal kontrak setiap pelatih dan pemain di awal musim. (IndoSport)

SALAM SATU JIWA

AREMA

#Arema #Aremania #Aremania #SingoEdan #OngisNade #AremaniaMilitan #OnlySupportArema #AremaGallery #OngisQuotes #AremaniaSangattaDesign #DoTheBestAndAction #BerandaArema #AremaReport #aremafcofficial #aremafc #sasaji #indonesia #liga1 #SalamSatuJiwa

AREMA SIAPKAN OPSI TERSULIT JIKA RENEGOSIASI KONTRAK BERAKHIR BUNTU

Arema FC mengaku siap dengan semua kemungkinan, dengan menyiapkan opsi tersulit sekali pun jika upaya renegosiasi kontrak berakhir buntu jelang kelanjutan Liga 1 2020 nanti.

Opsinya tak lain adalah dengan mencari sosok pengganti. Baik komposisi di sektor pelatih maupun pemain, masih ada kemungkinan berubah atas hasil dari upaya renegosiasi kontrak.

"Kami sudah menyiapkannya. Ya dengan mengganti posisi pelatih atau pemain yang bersangkutan pada lanjutan kompetisi nanti," ujar Ruddy Widodo.

Sementara di sisi lain, surat edaran FIFA juga belum jelas perihal status pemain atau pelatih yang buntu dalam hal negosiasi. Apakah masih bisa berlaga jika pindah ke tim lain, atau melalui transfer.

"Statusnya kena pending, artinya dia tidak bisa bermain untuk klub asalnya. Soal (transfer) itu, belum jelas bagaimana," General Manager Arema FC itu menerangkan.

"Yang pasti, FIFA juga sudah memberikan opsi terbaik agar kedua pihak mencapai kesepakatan. Yaitu dengan bertemu sampai tiga kali saat renegosiasi nanti," sambung dia.

Tim Singo Edan maupun tim Liga 1 lainnya saat ini tengah menunggu bagaimana kejelasan regulasi pada kelanjutan kompetisi. Termasuk bagaimana teknis di bursa transfer maupun besaran pemangkasan kontrak pada renegosiasi. (IndoSport)

SALAM SATU JIWA

AREMA

KURNIA MEIGA UNGKAP RAHASIA JADI PEMAIN TERBAIK ISL 2009-2010

Kurnia Meiga ungkap rahasia membawa Arema Juara sekaligus menjadi pemain terbaik Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Saat diumumkan oleh Badan Liga Indonesia (BLI) sebagai operator kompetisi, usianya masih 20 tahun satu bulan.

Sebelum meraih prestasi tertinggi itu, Meiga mengawali kariernya di Arema pada musim 2008-2009, di usianya yang masih 18 tahun. Meiga mendapat kesempatan menjalani debut saat Arema menahan imbang PSMS Medan 0-0 di ISL 2008-2009 di Stadion Siliwangi Bandung (12/2/2009).

Mendapat perpanjangan kontrak, Meiga bersabar menjadi kiper pelapis, di bawah bayang-bayang kiper utama, Markus Horizon di ISL 2009-2010. Setelah Markus hengkang di paruh musim, barulah Meiga bermain reguler di tim inti.

“Rahasianya menjadi pemain terbaik yang pertama minta restu kedua orang tua. Selain itu mungkin dengan latihan lebih keras,” ungkap Meiga dalam channel YouTube Hanif Rendy Show, Senin (8/6/2020). Kurnia Meiga Ungkap Rahasia Jadi Kiper Terbaik

Kurnia Meiga menegaskan jangan pernah minder jika ingin menjadi kiper terbaik di usia muda sepertinya. Menurutnya, sekarang ini pemain usia muda sering merasa canggung dengan pemain yang lebih senior.

Pemain yang menjaga gawang Arema hingga paruh musim Liga 1 2017 itu meminta pemain muda tetap respek pada senior di timnya di luar lapangan. Namun, begitu di dalam lapangan, status senior-junior itu harus digantikan oleh keprofesionalan sebagai pesepak bola.

“Saya pikir di dalam lapangan tidak ada senior-junior, semua sama. Kita pemain profesional, tapi di luar lapangan tetap hormat pada seniro,” imbuhnya.

#Kurnia Meiga Tak Pernah Takut Lawan Siapa pun

"Awalnya juga sempat ada rasa minder, karena melawan pemain-pemain bintang, pemain senior juga. Kemudian, saya berpikir, demi klub yang saya bela harus tampil profesional. Rasa takut hanya akan membuat pemain tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya,” tegasnya. (Wearemania).

SALAM SATU JIWA

AREMA

Wednesday, June 10, 2020

LIHAT KESUKSESAN KAPTEN VINCENT, GM AREMA FC DUKUNG KONTEN YOUTUBE DENDI & HENDRO

Dua pemain Arema FC Dendi Santoso dan Hendro Siswanto kini aktif bermain Youtube. Di tengah vakumnya kompetisi saat pandemic Covid-19, dua pemain yang juga roommate ini menujukkan kegiatan mereka dengan unggahan di Youtube channelnya. Hal tersebut, mendapatkan dukungan dari General Manager Arema FC Ruddy Widodo, yang bahkan berharap bisa mencontoh keberadaan Kapten Vincent di platform medsos tersebut.

Ruddy Widodo mengatakan, Kapten Vincent merupakan sosok yang lebih dulu eksis dengan background seorang pilot. Vincent Raditya bahkan sukses menjadi Youtuber dengan 3,8 juta subscribe saat ini.

“Saya senang melihat video-videonya Kapten Vincent. Yang melihat mendapatkan banyak pengetahuan tentang dunia penerbangan,” ujarnya.

Ia pun berharap, duo Hendro dan Dendi juga bisa meniru apa yang dilakukan oleh Kapten Vincent. Tentunya melalui unggahan Youtube yang bisa menginspirasi dan memberikan ilmu bagi para subscriber-nya.

“Saya harap Dendi dan Hendro atau pemain lain yang juga bermain Youtube, bisa seperti Kapten Vincent,” tuturnya.

Dia mengatakan,baik Hendro maupun Dendi membuat konten yang tak sekadar menghibur. Ia pun melanjutkan membuat konten yang bisa mencerdaskan siapa yang menonton video.

“Dendi dan Hendro mungkin bisa menunjukkan sisi lain sepak bola. Salah satu yang ditunjukkan mungkin kisah mereka hingga mencapai karier saat ini. Itu sangat bagus, karena isa menunjukkan ke public bahwa sepak bola tidak hanya sisi glamour, tapi juga memerlukan perjuangan,” terang pria asal Madiun itu.

Ruddy pun telah mengintip konten dua pemainnya. Ia menyebutkan, Dendi bercerita mengenai Akademi Arema hingga legenda melalu akun Dendi41Santoso. Sementara, Hendro pun bercerita mengenai perjuangan sejak kecil.

“Ini hal yang bagus. Mungkin nanti mereka bisa membahas persiapan tim, latihan berat, sisi lain yang selama ini juga gak diketahui,” tambah dia.

Ruddy sendiri mengaku senang dengan aktivitas anyar Dendi dan Hendro tersebut. Ia menyebut bahwa kegiatan dua pemain seniornya tersebut sangat positif. Apalagi dalam kondisi pandemi, ada upaya mengisi aktivitas dari mereka.

"Ini hal yang sangat kreatif. Kami sangat mendukung kreativitas mereka itu," tutur Ruddy.

Ia meyakini, bila Dendi dan Hendro merupakan sosok profesional sejati. Sehingga, sekalipun aktif dengan konten Youtube, tapi tetap tak melupakan aktivitas latihan dan sepak bola.

"Saya yakin mereka berdua sosok bertanggung jawab. Apalagi, mereka pun merupakan pemain senior, yang menjadi panutan adik-adik mereka di tim. Intinya, kami tegaskan bahwa kami sangat mendukung kegiatan mereka. Kami pun mendukung semua pemain yang memiliki kegiatan lain dan menunjukkan kreativitas mereka," pungkas dia. (MalangPostOnline)

SALAM SATU JIWA

AREMA

JIKA KEMBALI KE LAPANGAN HIJAU, KURNIA MEIGA DINANTIKAN AREMANIA KEMBALI KE SINGO EDAN

Hermansyah kembali menjadi perbincangan. Kiper yang pernah menjadi andalan Timnas Indonesia itu mengaku kondisinya terus lebih baik. Kabar tersebut mengundang reaksi dari Aremania, penggemar Arema FC, yang berharap Meiga bisa kembali memperkuat Singo Edan.

Dalam sebuah wawancara via channel Youtube Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah, kiper yang menghilang dari lapangan hijau sejak 2017 itu mengaku sudah lebih baik. Kurnia Meiga mengaku kondisinya sudah 70 persen lebih baik. Bahkan Meiga melempar kode bakal segera kembali ke lapangan hijau.

Kabar ini disambut baik suporter Arema, Aremania. Sejak lama kiper yang kini berusia 30 tahun itu memang sangat dirindukan. Selain itu, Arema FC kerap berganti kiper utama sejak Meiga menepi karena pembengkakan syaraf mata.

"Tentu senang rasanya jika Meiga kembali. Namun, keputusannya sekarang ada di tangan Meiga," ujar Aremania Korwil Kanjuruhan, Awang Karta.

Selain itu, Kurnia Meiga juga sempat diwawancarai oleh kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, di channel Youtube Valentino Simanjuntak. Ketika itu, Meiga sudah melemparkan kode ingin kembali ke lapangan hijau.

#Minim Perhatian

Selain itu, Kurnia Meiga juga curhat dengan minimnya perhatian dari pelaku sepak bola terhadapnya. Seperti mantan klubnya, Arema FC, dan PSSI. Padahal Meiga sakit ketika masih jadi pemain Arema dan Timnas Indonesia.

Hanya beberapa teman dekat sesama pesepak bola yang menjenguk ke rumah Meiga, termasuk Utam Rusdiana yang pernah bertemu Meiga ketika menjalani away ke Jakarta.

Sementara manajemen Singo Edan belum ada yang datang langsung ke kediamannya. Ketika dikonfirmasi, juga belum ada jawaban dari manajemen Arema terkait Meiga. Tapi, setiap awal musim, mereka selalu merindukan Meiga dan membuka pintu baginya untuk kembali.

Sejak kehilangan Meiga, Arema sempat menjajal banyak kiper, seperti Dwi Kuswanto, Joko Ribowo, hingga kiper asing Srdan Ostojic. Namun, mereka tidak bertahan lama dan kerap dirotasi. Musim ini, Arema mempercayakan kiper utama pada Teguh Amiruddin dalam tiga laga awal. (Bolacom)

SALAM SATU JIWA

AREMA

TUNGGU KEPUTUSAN PSSI, TIM AREMA FC PUTRI BELUM ADA RENCANA GELAR LATIHAN RESMI

Semua klub Liga 1, Liga 2, maupun Liga 1 putri, saat ini tengah menantikan keputusan PSSI terkait kapan kompetisi mulai digelar kembali. Khusus untuk Liga 1 Putri yang sebelumnya direncanakan bakal digelar 12 Juni mendatang, hingga kini juga belum dibahas kapan akan dimulai.

Tim pelatih Arema FC Putri juga masih santai dan belum ada rencana kapan bakal mengumpulkan skuadnya, yang sudah direkrut untuk bermain musim ini.

"Belum ada rencana latihan resmi, karena kami masih menunggu kepastian jadwal liga dulu," kata Alief Syafrizal Pelatih Arema Putri pada Surya, Rabu (10/6/2020). Lebih lanjut Alief menjelaskan, saat ini para pemain hanya mengisi waktu dengan latihan ringan saja.

"Anak-anak sementara ini cuma ngumpul buat sekedar fun futsal sama latihan-latihan biasa. Kebetulan beberapa lapangan sudah dibuka. Kami sekarang menunggu jadwal resminya dulu, baru bisa latihan maksimal," jelasnya. (SuryaMalang)

SALAM SATU JIWA

AREMA

LANJUTAN LIGA 1 TANPA PENONTON, AREMA TAK MINTA TAMBAHAN DANA KOMERSIAL

General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, angkat bicara soal potensi pendapatan timnya yang berkurang karena tidak adanya penonton jika kompetisi Liga 1 musim 2020 digelar lagi. Menurutnya, Arema memastikan tak bakal meminta tambahan dana komersial lagi ke PSSI.

"Kami harus paham kemampuan federasi. Mereka juga pasti juga memiliki keterbatasan,"

"Nggak mungkin kita menggantungkan semuanya ke PSSI. Ibaratnya kita anak, tapi sudah dewasa. Nggak mungkin kan kalau kita terus minta kepada orang tua," sambungnya.

Sebelumnya, manajemen Arema menghitung, dengan kapasitas stadion hanya terisi 50 persen dan jangka kompetisi enam bulan, secara rata-rata jumlah ideal dana komersial sebesar Rp 1,2 miliar. Perhitungan tersebut, sambung manajer berusia 48 tahun ini, dengan asumsi kapasitas stadion terisi separuhnya.

Namun, perhitungan ini sulit untuk direalisasikan. Pasalnya, dari protokol kesehatan yang disusun tim dari PSSI, hampir bisa dipastikan bahwa laga lanjutan kompetisi musim 2020 digelar tanpa penonton. Bahkan, dalam protokol tersebut, hanya ada 254 orang yang boleh berada di area stadion pada hari pertandingan.

#Kurangi Beban

Lebih lanjut, alih-alih kembali meminta tambahan dana komersial ke PSSI, Arema memiliki cara lain untuk survive dalam kondisi pendapatan yang berkurang. Salah satunya, menurut Ruddy, mereka berusaha untuk mengurangi pengeluaran.

"Kami melihat usul relaksasi pajak akan sangat membantu jika nantinya direalisasikan," ucap Ruddy.

"Relaksasi ini, kami harapkan, mulai dari pajak yang terkait dengan kepanpelan sampai kepada pajak penghasilan pemain. Jumlahnya cukup lumayan," sambungnya.

#Cari Pendapatan Lain

Selain mengurangi beban, ada lagi upaya yang akan dilakukan Arema untuk merespon regulasi tanpa penonton ini. Upaya tersebut adalah mencari sumber pendapatan lain.

"Kita harus bisa mengoptimalkan peranan sumber pendapatan lain. Salah satu yang bisa kita coba adalah mengoptimalkan peran sponsor," kata Ruddy.

"Selain itu, bisa juga kita mengadakan event seperti nonton bareng, yang tentunya tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kita lihat saja nanti seperti apa," ia menandaskan. (Bolanet)

SALAM SATU JIWA

AREMA

DEBUT CLEANSHEET DWI KUSWANTO DI AREMA

Debut cleansheet pernah dicatatkan Dwi Kuswanto di Arema. Kiper asal Sidoarjo ini melakukannya di laga melawan Perseru Serui (sekarang Perseru Badak Lampung) di pekan 10 Liga 1 2017 (10/6/2017).

Dwi mendapatkan kesempatan bermain pertama kalinya dari pelatih kiper Yanuar Hermansyah setelah kiper utama, Kurnia Meiga mengalami cedera. Kiper kelahiran 16 Agustus 1985 itu pun tampil di hadapan publik Stadion Gajayana, Kota Malang.

Laga berlangsung cukup seru menyajikan adu strategi antara dua pelatih yang merupakan Arek Malang, Aji Santoso di Arema dan Agus Yuwono di kubu Perseru. Dwi pun melakukan sejumlah penyelamatan

Skor sama kuat 0-0 akhirnya menutup pertandingan yang cuma disaksikan 4929 penonton tersebut. Hingga wasit Annas Apriliandi meniup peluit tanda berakhirnya babak kedua, tak ada satu pun gol yang dibuat pemain kedua tim.

#Debut Cleansheet Dwi Kuswanto Bukan Jaminan

Debutnya yang tak kebobolan satu gol pun ternyata bukan jaminan bagi Dwi Kuswanto untuk mendapatkan posisi kiper inti. Di laga pekan berikutnya saat Arema mengalahkan Bali United 2-0 di kandang, Meiga yang pulih kembali menjadi starter.

Pada laga tandang melawan Semen Padang (21/7/2017), Dwi sempat dipasang lagi sebagai starter. Saat itu dua gol bersarang ke gawangnya, dan Arema kalah 0-2.

Posisi inti mulai didapatkannya di pekan 22 saat Arema menjamu PSM Makassar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (30/8/2017). Dwi dimainkan lantaran Meiga dikabarkan mengalami penyakit misterius usai Arema menang 2-1 di kandang Barito Putera di pekan sebelumnya (23/8/2017).

#Catatan Dwi Kuswanto di Liga 1 2017

Dimainkan dalam sembilan laga (810 menit), Dwi mencatatkan 16 kali gawangnya kebobolan. Menariknya, enam di antaranya terjadi dalam laga tandang saat Arema kalah 1-6 dari tuan rumah Bali United (08/10/2017).

Laga yang tak bakal dilupakannya itu betul-betul menjadi laga pamungkasnya bersama skuad Singo Edan. Di enam laga sisa Liga 1 2017, nama Dwi tak lagi mengisi starter Arema. (Wearemania)

SALAM SATU JIWA

AREMA

DIKONTRAK AREMA DUA MUSIM, AGIL MUNAWAR SIAL DUA KALI

Agil Munawar sial dua kali sepanjang dikontrak Arema selama dua musim di Liga 1 2018 dan Liga 1 2019. Bek sayap yang hari ini (10/6/2020) genap berusia 24 tahun itu dua kali mengalami cedera parah pada lututnya.

Saat didatangkan Arema dari PS TNI, pemain kelahiran Bandung, 10 Juni 1996 itu diplot mengisi posisi bek kanan usai Benny Wahyudi hengkang. Pada pramusim, namanya sempat dielu-elukan sebagai titisan bek sayap legendaris Arema, Alexander Pulalo lantaran postur dan gaya bermainnya yang mirip.

Namun, pada ajang Piala Gubernur Kalimantan Timur 2018, sial menimpa Agil. Cedera lutut menyerangnya saat Arema kalah 1-2 dari Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda (25/2/2018).

Cedera itu memaksanya absen hampir tujuh bulan dan baru melakoni debut di Arema di pekan ke-21 Liga 1 2018 (13/9/2018). Menariknya, di laga pertamanya, Agil harus melawan Persib Bandung (kalah 0-2) yang sempat membesarkannya di masa junior.

#Agil Munawar Sial Lagi di Musim Kedua

Setelah hanya mencatatkan dua caps (81 menit) di musim pertamanya, Agil Munawar menyongsong Liga 1 2019 dengan harapan besar, hingga akhirnya posisi inti didapatkannya di Arema. Namun, nasib sial kembali menimpa pemain 23 tahun itu

Memasuki pekan ke-31 Liga 1 2019, saat Arema bertandang ke markas PSIS Semarang (8/12/2019), cedera lutut Agil kambuh. Bahkan, pemilik jersey bernomor punggung 37 itu disarankan menjalani operasi.

Selain harus mengakhiri musim lebih cepat, Agil juga harus menghapus mimpinya mendapatkan perpanjangan kontrak dari manajeme Arema. Namun demikian, pihak klub memberikan opsi baginya bisa kembali di bursa transfer paruh musim jika cederanya pulih. (Wearemania)

SALAM SATU JIWA

AREMA

SEJARAH STADION KANJURUHAN KANDANG AREMA SEJAK 2004

Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dibangun sejak tahun 1997 dengan biaya sekitar Rp35 miliar. Stadion yang menjadi kandang Arema itu diresmikan Presiden RI Megawati Soekarno Putri pada 9 Juni 2004.

Peresmian stadion milik Pemerintah Kabupaten Malang ini ditandai dengan sebuah laga uji coba di tengah musim Liga Indonesia Divisi I 2004 antara Arema melawan PSS Sleman. Pertandingan pertama di Stadion Kanjuruhan ini berakhir untuk kemenangan Arema 1-0.

Laga tersebut sekaligus menandai pertama kalinya Arema pindah dari homebase lama Stadion Gajayana, Kota Malang ke Malang Selatan. Aremania pun melakukan aksi kreativitasnya untuk pertama kalinya di stadion ini.

Meski demikian, stadion ini dipakai Arema secara penuh sebagai homebase di Ligina 2006. Sementara, di Ligina 2005, skuad Singo Edan masih menggunakan Gajayana dan Kanjuruhan secara bergantian.

#Momen Bahagia di Stadion Kanjuruhan

Di stadion ini Arema pernah didapuk sebagai juara Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 lewat sebuah laga eksebisi Perang Bintang. Stadion ini turut menjadi saksi bisu Aremania pernah meraih predikat The Best Suporter di ajang Copa Indonesia 2006, meski pemberian gelar dan hadiah tak dilakukan di sini.

Pada tahun 2010, Panpel Arema mendapatkan gelar Panpel Terbaik ISL 2009-2010. Penghargaan ini diberikan setelah Panpel Arema mampu mencatatkan rataan penonton tertinggi se-Asia Tenggara untuk musim kompetisi 2009-2010 dan 2010-2011.

Momen bahagia lainnya di stadion ini ketika Arema meraih empat trofi juara turnamen. Mulai dari juara Super Copa Indonesia 2006, Menpora Cup 2013, SCM Cup 2015, dan terakhir Piala Presiden 2019, yang finalnya digelar di sini.

#Momen Menyedihkan di Stadion Ini

Selain momen bahagia, di stadion ini juga pernah terjadi momen menyedihkan. Setidaknya ada dua peristiwa yang menjadi kenangan pahit di sini.

Terjadi insiden robohnya pagar pembatas tribune di laga Ligina 2005 saat Arema mengalahkan Persija Jakarta 1-0 lewat gol Emaleu Serge, 13 Juli 2005. Kejadian itu menelan korban jiwa, atas nama Fajar Widya Nugraha (16 tahun), dan puluhan Aremania lainya terluka parah.

Selain itu, Aremania pasti masih ingat dengan Kanjuruhan Disaster, saat Arema ditahan imbang Persib Bandung 2-2 di Liga 1 2018, 15 April 2018. Kepemimpinan wasit yang dinilai tak adil memancing kericuhan, yang diperkeruh dengan tembakan gas air mata aparat keamanan ke arah tribune yang membuat banyak korban pingsan berjatuhan. (Wearemania)

SALAM SATU JIWA

AREMA

LATIHAN FISIK, KIPER AREMA MUNTAH DI LAPANGAN

Kiper Arema U-20, Tegar Mahendra susah payah ketika menjalani latihan fisik yang diberikan pelatih Felipe Americo di lapangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (8/6/2020).

Felipe memberikan sedikit tambahan fisik kepada pemain. Tatihan dimulai pada pukul 09.00 WIB sehingga terik matahari membuat pemain lebih kewalahan dan jatuh bangun di lapangan.

“Program sama seperti dua hari lalu (6/6/2020). Tapi ada sedikit fisik. Tapi intinya tetap untuk mengembalikan mental pemain setelah lama di rumah karena virus corona,” kata mantan pelatih kiper Barito Putera ini.

Tegar merasa mual dan muntah di lapangan. Kondisi ini biasa terjadi jika memang kondisi pemain belum siap secara fisik. Sedangkan Ajie dan Andriyas masih bisa berdiri tegak hingga latihan berakhir.

“Kondisi fisik semua kiper memang turun 50 persen. Tadi Tegar memang lebih capek. Tidak masalah dia masih mudah. Lebih baik dia terus latihan dengan kami. Dia bisa dapat banyak pengalaman. Kiper senior lainnya juga membantu dia,” lanjut pelatih asal Brasil itu.

Felipe menambahkan Tegar sudah memperlihatkan progres dalam hal teknis, mulai positioning hingga gerakan yang tepat untuk menghalau bola.

“Tidak masalah meski Tegar tadi begitu (mintah). Saya sendiri juga merasa capek waktu melatih di lapangan. Karena beda latihan sendiri dengan dilapangan seperti ini. Perlahan nanti semua akan membaik,” sambungnya.

PTegar merupakan kiper Arema U-20 yang diperbantukan ke senior karena Utam Rusdiana cedera lutut. Kiper berusia 19 tahun ini sempat mencuri perhatian publik karena penampilannya mirip mantan kiper tangguh Arema, Kurnia Meiga. Tegar mengaku jika dia mengidolakan Meiga dan suatu saat bisa jadi kiper utama Singo Edan.

#Punya Banyak Waktu

Felipe menambahkan, dia masih punya banyak waktu untuk mengembalikan fisik dan performa kiper Arema. Apalagi, jika kompetisi Liga 1 baru dimulai September mendatang.

“Kalau latihan intensif butuh 3 minggu saja untuk kembali seperti kondisi puncak. Namun sekarang kami belum bisa latihan di lapangan terus. Belum tahu besok bisa pakai lapangan atau tidak. Jadi nanti koordinasi dulu dengan kiper-kiper. Akan ada program yang saya berikan jika tidak bisa latihan bersama,” jelasnya. (Bolacom)

SALAM SATU JIWA

AREMA